Soal Kabar Bakal Gabung ke Jokowi, Sandiaga Uno Tak Mau Berspekulasi

TEMPO | 30 April 2019 | 16:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menanggapi pemberitaan media internasional yang menyebutnya membuka kemungkinan untuk bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi jika nantinya kalah di pilpres 2019, calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan itu adalah spekulasi belaka.

"Saya sampaikan berulang kali dalam wawancara itu bahwa saya nggak mau berspekulasi. Tapi yang saya garis bawahi adalah kepentingan bangsa dan negara," kata Sandiaga Uno saat ditemui tengah potong rambut di kedai pangkas rambut Ko Tang, Pasar Glodok, Jakarta Barat, Senin, 29 April 2019.

Dalam satu wawancara dengan media internasional, Sandiaga Uno mengatakan membuka kemungkinan bergabung dalam kabinet Jokowi, jika akhirnya Jokowi memenangi pilpres 2019 versi real count resmi. Dalam media itu, Sandiaga mengatakan, "Kepentingan negara adalah yang pertama dan terpenting" saat menjawab pertanyaan tentang kemungkinan bergabung dalam kabinet Jokowi nantinya.

"Saya ingin berkontribusi bagi negara. Semuanya adalah tentang bagaimana kita mampu memberikan pengaruh terbaik (untuk negara). Tidak harus berada dalam pemerintahan. Bisa juga berada di luar pemerintahan. Tapi sekali lagi, saya tidak mau berspekulasi. Hal ini akan dibicarakan setelah 22 Mei," kata Sandiaga Uno dikutip dalam media itu.

Pada wartawan Sandiaga Uno menuturkan fokusnya pasca pemilu 2019 ini adalah menegakkan keadilan. Ia mengatakan fokusnya saat ini bukan tentang menang atau kalah dalam pilpres 2019, bukan juga tentang cari kekuasaan atau jabatan. "Kalau mau jabatan sih saya ya nggak akan mendengarkan aspirasi masyarakat seperti ini. Tapi kan kita yang penting NKRI ini. NKRI-nya yang mesti kita jaga. Jadi itu yang saya sampaikan," tutur Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno mengaku tak pernah berpikir tentang mencari jabatan atau memikirkan setelah 22 Mei 2019. "Fokus kita sekarang tanggal 22 Mei, fokus kita untuk mengawal pemilu ini jujur, adil, bermartabat, dan sehat," kata dia. Pada 22 Mei 2019, Komisi Pemilihan Umum akan mengumumkan secara resmi hasil penghitungan secara berjenjang pemilihan presiden 2019. Adapun berdasarkan real count hingga hari ini, pasangan Prabowo - Sandiaga masih kalah dari Jokowi - Ma'ruf.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait